Praktik Kerja Lapangan
RSUD Dr. M. Ashari Kab. Pemalang
GAMBARAN UMUM LOKASI
PROFIL RUMAH SAKIT
Sejarah Rumah Sakit
RSUD Dr. M. Ashari berlokasi awal dijalan ketandan 12 Pemalang dengan nama RSU Pemalang, merupakan RSU kelas “D” dengan 76 tempat tidur sampai dengan tahun 1982. Tahun 1979 / 1980 Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang mendirikan Rumah Sakit baru di Jl. Gatot Subroto Bojongbata Pemalang di atas tanah seluas 4,7 Ha. yang sekarang menjadi lokasi RSUD Dr. M. Ashari dengan sumber dana APBD II, APBD I, APBN dan Swadaya, pada tahun 1982 RSU mulai beroperasional.
Berdasarkan KEPMENKES RI Nomor : 233/Menkes/SK/V I/1983 tentang Penetapan Tamabahan Beberapa Rumah Sakit Umum Pemerintahan Kelas B dan C maka pada tahun 1983 Badan RSUD Dr. M. Ashari Pemalang meningkat dari kelas “D” menjadi kelas “C”.
VISI
Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarat Pemalang dan sekitarnya
MISI
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu prima dan memuaskan.
Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat.
Memberikan kontribusi nyata untuk pendidikan dan latihan kesahatan yang terintegrasi dengan pelayanan dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan serta teknologi keahatan.
TUJUAN STRATEGIS
Kemandirian finansial rumah sakit
Kepuasan pelanggan
Proses pelayanan yang prima SDM berkomitmen tinggi dan kompeten
NILAI-NILAI DASAR
Kepuasan
Kepedulian
Kerendahan Hati
Keterbukaan
Kejujuran
Kerja Keras
Keprofesionalan
FILOSOFI
“ MERUMUSKAN KEBIJAKAN TEKNIS DI BIDANG PELAYANAN KESEHATAN PERUMAHSAKITAN “
MOTTO
“ RAMAH, CEPAT, TEPAT dan IKHLAS “
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
Sebelum melakukan kegiatan di Poli Gigi diadakan apel pusat rutin setiap hari mulai pukul 07.30 sampai 08.00 di lapangan apel rumah sakit.
Di Poli Gigi dan Mulut
Melakukan Pengendalian Infeksi Silang
Pengendalian infeksi silang dilakukan untuk memutus mata rantai penularan penyakit atau bakteri masuk (nasokomial) dari maupun ke pasien yang dapat berhubungan dengan petugas dan lingkungan.
Salah satu tindakan atau upaya dalam memutus mata rantai infeksi tersebut dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan tangan karena tangan merupakan media transmisi penyebaran bakteri dengan 5 moment hand hygiene berupa enam langkah yang baik dan benar.
5 moment hand hygiene tersebut adalah sebelum kontak pasien, sebelum tindakan aseptic, setelah kontak cairan tubuh pasien, setelah kontak pasien, setelah kontak lingkungan pasien.
Kemudian enam langkah cuci tangan yang dilakukan menggunakan handscrub atau handwash adalah mulai dari telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, gerakan mengunci, gerakan memutar ibu jari, gerakan menjumput. Selain melakukan 5 moment hand hygiene, mencegah infeksi silang dengan mengunakan APD (Alat Pelindung Diri) baik dari petugas kesehatan maupun pasien.
Untuk pencegahan infeksi silang juga dilakukan pada perangkat yang menempel pada dental unit. Maka akan dilakukan alcohol swap pada contra angel/handpiece, pada spittoon bowl di sikat dan dibersihkan.
Penggunaan alat-alat kedokteran gigi dilakukan untuk satu pasien, setelah berganti pasien maka alat yang digunakan diganti dengan alat baru yang masih steril. Alat yang digunakan setelah tindakan, disikat dan dibilas dengan air bersih yang mengalir. Kemudian dilakukannya proses steril yang dilakukan dengan merendam alat menggunakan sterilisasi boiling dengan waktu kurang lebih selama 15-30 menit. Setelah selesai sterilisasi lalu dikeringkan dengan lap handuk.
Kemudian untuk manajemen limbah dari menghindari infeksi silang dilakukan pembagian limbah berdasarkan limbah padat, limbah cair, dan limbah benda padat. Untuk limbah padat infeksius dimasukkan pada kantung kuning, sedangkan limbah padat non infeksius dimasukkan pada kantung hitam, untuk limbah benda tajam dimasukkan box kuning/safety box.
Melakukan Resepsionis
Menyalakan komputer
Menyiapkan peralatan (bolpoin, cap tanggal dan nama dokter, surat rujukan, nota resep, nota pembayaran, kartu status, rekam medik)
Memanggil pasien
Melengkapi identitas pasien di kartu status pada rekam medik pasien
Melengkapi register setelah selesai tindakan pada pasien
Mencatat data pasien, diagnosa penyakit dan tindakan pada pasien di buku register
Menginput data pasien pada SIMRS di komputer
Merapikan kembali peralatan
Mematikan komputer
Melakukan Asistensi Di Poli Gigi
Melakukan persiapan ruangan sebelum digunakan perawatan
Membersihkan dental chair dan ruangan poli gigi
Menyalakan kompresor dan dental chair
Menyiapkan alkohol dan antiseptik
Merapikan alat yang sudah steril di almari alat
Melakukan pembuatan bahan yang akan digunakan untuk perawatan seperti :
Tampon
Cotton Pellet
Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk tindakan di atas table instrumen
Melakukan asistensi :
Konservasi ( tambalan tetap dan tambalan sementara )
Asistensi untuk tindakan penumpatan bahan sementara
Alat
OD set
Handpiece dan bur
Plastis Filling Instrument
File
Mixing Slab
Cement Spatle
Gutta Cutter / Gunting
Three Way Syringe
Pin
Gelas Kumur
Bahan
Dressing (CHKm atau TKF atau Eugenol)
Caviton
Arsen
Hydcal
Siller
Gutta Perca
Paper Point
NaOCl
Alkohol
Aquadest
Cotton Pellet
Cotton Roll
Asistensi untuk tindakan penumpatan bahan tetap (Resin Composit)
Alat
OD set
Handpiece dan bur
Plastis Filling Instrument
Matrix
Three Way Syringe
Gelas Kumur
Bahan
NaOCl
Alkohol
Aquadest
Cotton Pellet
Cotton Roll
Composit
Bonding
Light Curing
Three Way Syringe
Asistensi untuk tindakan penumpatan bahan tetap (Glass Ionomer)
Alat
OD set
Handpiece dan bur
Plastis Filling Instrument
Agate Spate
Three Way Syringe
Gelas Kumur
Bahan
NaOCl
Alkohol
Aquadest
Cotton Pellet
Cotton Roll
Glass Ionomer
Paper Pad
Eksodontia ( gigi anak dan gigi dewasa )
Asistensi untuk tindakan pencabutan
Alat
OD set
Bein
Tang
Citoject
Cryer
Gelas Kumur
Bahan
Ampul / Carpul
Spuit
Iodine Povidone
Tampon
Kapas
Scalling
Asistensi untuk tindakan Scaling ( Pembersihan Karang Gigi)
Alat
OD set
Scaler Electric
Gelas Kumur
Bahan
Aquadest
Iodine Povidone
Cotton Pellet
Memberikan komunikasi terapeutik
Tindakan konservasi
Fase Pra Interaksi
Evaluasi diri
Perawat gigi mempunyai pengetahuan tentang pengetahuan tentang penumpatan gigi.
Perawat gigi mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.
Memikirkan cara menghadapi pasien.
Menentukan tahapan hubungan
Perawat gigi menentukan tujuan untuk dilakukan perawatan penumpatan gigi.
Perawat gigi merencanakan tindakan yang akan dilakukan (mempersiapkan alat dan bahan penumpatan gigi).
Menentukan teknik observasi.
Mempersiapkan langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan.
Fase Orientasi
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Mencari tahu alasan pasien datang
Menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan keperawatan
Fase Kerja
Perawat sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk dilakukannya.
Memberi tahu pasien bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai dengan menanyakan kepastian pasien.
Melakukan oral diagnosa
Mejelaskan oral diagnosa pada pasien
Fase Terminasi
Perawat memberikan instruksi bahwa tindakan telah selesai dilakukan.
Pada tindakan dengan bahan tumpatan sementara pasien dianjurkan untuk tidak mengunyah selama 1 jam, disarankan menggunakan gigi sisi sebelah lain yang tidak ditambal jika ingin mengunyah, mengurangi makan makanan yang manis dan melekat dan rajin menggosok gigi dengan waktu dan cara yang baik dan benar.
Pada tindakan dengan bahan tumpatan tetap pada gigi posterior tumpatan bisa digunakan langsung untuk mengunyah dan pada gigi anterior pasien dianjurkan tidak menggigit benda-benda keras, rajin menggosok gigi dengan waktu dan cara yang baik dan benar.
Perawat mempersilahkan pasien untuk meninggalkan ruangan.
Tindakan eksodontia
Fase Pra Interaksi
Evaluasi diri
Perawat gigi mempunyai pengetahuan tentang pengetahuan tentang pencabutan gigi.
Perawat gigi mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.
Memikirkan cara menghadapi pasien.
Menentukan tahapan hubungan
Perawat gigi menentukan tujuan untuk dilakukan pencabutan gigi.
Perawat gigi merencanakan tindakan yang akan dilakukan (mempersiapkan alat dan bahan pencabutan gigi).
Menentukan teknik observasi
Mempersiapkan langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan.
Fase Orientasi
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Mencari tahu alasan pasien datang
Menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan keperawatan
Fase Kerja
Perawat sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk dilakukannya.
Memberi tahu pasien bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai dengan menanyakan kepastian pasien.
Melakukan oral diagnosa
Mejelaskan oral diagnosa pada pasien
Fase Terminasi
Perawat memberikan instruksi bahwa tindakan telah selesai dilakukan. Pasien diharapkan menggigit tampon selama 30 menit - 1 jam setelah itu boleh dilepas, kemudian seharian jangan digunakan untuk berkumur dan meludah, jangan meminum yang panas-panas, disarankan meminum yang dingin seperti es. Jangan memegang bekas luka dengan tangan maupun lidah.
Perawat mempersilahkan pasien untuk meninggalkan ruangan.
Tindakan Scaling
Fase Pra Interaksi
Evaluasi diri
Perawat gigi mempunyai pengetahuan tentang scalling.
Perawat gigi mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.
Memikirkan cara menghadapi pasien.
Menentukan tahapan hubungan
Perawat gigi menentukan tujuan untuk dilakukan tindakan scalling.
Perawat gigi merencanakan tindakan yang akan dilakukan (mempersiapkan alat dan bahan scalling).
Menentukan teknik observasi
Mempersiapkan langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan.
Fase Orientasi
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Mencari tahu alasan pasien datang
Menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan keperawatan
Fase Kerja
Perawat sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk dilakukannya perawatan.
Memberi tahu pasien bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai dengan menanyakan kepastian pasien.
Melakukan oral diagnosa
Mejelaskan oral diagnosa pada pasien
Fase Terminasi
Perawat memberikan instruksi bahwa tindakan telah selesai dilakukan. Pasien disarankan untuk mengunyah menggunakan kedua sisi, membiasakan menggosok gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur dengan teknik menggosok gigi yang baik dan benar, mengoonsumsi makanan yang berserat dan rutin periksa ke dokter gigi 6 bulan sekali
Perawat mempersilahkan pasien untuk meninggalkan ruangan.
Membereskan peralatan setelah selesai digunakan
Melakukan pencucian alat dan desinfeksi alat
Melakukan sterilisasi alat dengan boiling
Mematikan kompresor
Membereskan dental chair dan alat-alat
Membereskan ruangan
Melihat Asistensi Di Poli Bedah Mulut
Menyalakan kompresor dan dental chair
Melakukan persiapan ruangan sebelum digunakan perawatan
Membersihkan dental chair dan ruangan
Menyiapkan alkohol dan anti septik
Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan untuk tindakan di atas table instrumen
Melihat asistensi tindakan operasi bedah mulut ( Asistensi Pada Kasus Impaksi Gigi Molar 3, Abses dan Multiple Gangrene )
Membereskan peralatan setelah selesai digunakan
Melakukan pencucian alat dan desinfeksi alat
Melakukan sterilisasi dengan boiling
Mematikan kompresor
Membereskan dental chair dan alat-alat
Membereskan ruangan
BAGIAN CSSD ( Central Sterile Supply Departement )
Di CSSD kami membantu melakukan proses sterilisasi alat selama 2 (dua) hari. Langkah-langkah sterilisasi alat yaitu :
Pre-Cleaning (Dekontaminasi)
Pre-Cleaning adalah proses yang membuat benda mati lebih aman untuk ditangani oleh petugas sebelum dibersihkan, mengurangi jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi dan mengaktivasi virus.
Cleaning
Cleaning adalah proses secara fisik membuang semua kotoran dan sejumlah mikroorganisme dari alat kesehatan dengan cara mencuci dengan air mengalir untuk mengurangi risiko bagi petugas.
Pengemasan
Pengemasan adalah kegiatan membungkus alat kesehatan yang sudah bersih dan kering untuk dilakukan proses sterilisasi.
Labeling/Penandaan
Penandaan adalah kegiatan pemberian label/etiket atau catatan yang dilakukan terhadap masing-masing kemasan dari instrumen yang akan melalui proses sterilisasi
Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses menghilangkan / memusnahkan semua bentuk mikroorganisme pada instrument atau alat kesehatan termasuk endospora yang dapat dilakukan secara fisika atau kimia menggunakan alat sterilisator.
Alat sterilisator yang digunakan di CSSD RSUD Dr. M Ashari ini adalah sterilisator dengan suhu tinggi dan sterilisator dengan suhu rendah.
Penyimpanan
Penyimpanan instrumen steril dan bahan medis ditempatkan dan diatur sesuai persyaratan
Pendistribusian
Pendistribusian barang steril adalah kegiatan menyerahkan instrumen dan bahan steril kepada petugas kesehatan yang lain sesuai aturan yang berlaku.
presentasi di ruang diklat |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar