Senin, 07 Desember 2020

Artikel Wacana Kesehatan Gigi

 PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 

Program ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak balita.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi: 1. Peningkatan pendidikan gizi; 2. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya; 3. Penanggulangan gizi lebih; 4. Peningkatan surveilens gizi; dan 5. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

PROGRAM SUMBER DAYA KESEHATAN 

Program ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan, sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi: 1. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan; 2. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan; 3. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta rumah sakit kabupaten/kota; 4. Pembinaan tenaga kesehatan termasuk pengembangan karir tenaga kesehatan; dan 5. Penyusunan standar kompetensi dan regulasi profesi kesehatan


PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 

Program ini ditujukan untuk menjamin terpenuhinya persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan/khasiat produk terapetik/obat, perbekalan kesehatan rumah tangga, obat tradisional, kosmetika, produk komplemen dan produk pangan dalam rangka perlindungan konsumen/masyarakat. Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi: 1. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya; 2. Peningkatan pengawasan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif (NAPZA); 3. Peningkatan pengawasan mutu, khasiat dan keamanan produk terapetik/obat, perbekalan kesehatan rumah tangga, obat tradisional, suplemen makanan dan produk kosmetika; dan 4. Penguatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan. 



Dental Operational

 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN OKSIGEN 

A. Pengertian Terapi oksigen adalah salah satu tindakan untuk meningkatkan tekanan parsial oksigen pada inspirasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan nasal kanul, simple mask, RBM mask dan NRBM mask. 

B. Tujuan

 1. Mempertahankan dan meningkatkan oksigen 

2. Mencegah atau mengatasi hipoksia 

C. Persiapan alat 

1. Tabung oksigen ( oksigen dinding ) berisi oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier yang berisi aquades sampai batas pengisian

 2. Nasal kanul (pemilihan alat sesuai kebutuhan) 

3. Plester (jika di butuhkan) 

4. Gunting plester (jika di butuhkan)

 5. Cotton budd 

D. Persiapan perawat 

1. Mengkaji data-data mengenai kekurangan oksigen ( sesak nafas, nafas cuping hitung, penggunaan otot pernafasan tambahan, takikardi, gelisah, bimbang dan sianosis) 

2. Perawat mencuci tangan 

3. Memakai sarung tangan 

E. Persiapan pasien 

1. Menyapa pasien (ucapkan salam) 

2. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan 

3. Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman (semi fowler) 

F. Prosedur Kerja

 1. Siapkan nasal kanul 1 set tabung oksigen ( oksigen central ) 

2. Hubungkan nasal kanul dengan flowmeter pada tabung oksigen atau oksigen dinding 

3. Bila hidung pasien kotor, bersihkan lubang hidung pasien dengan cotton budd atau tissu 

4. Cek fungsi flowmeter dengan memutar pengatur konsetrasi oksigen dan mengamati adanya gelembung udara dalam humidifier 

5. Cek aliran oksigen dengan cara mengalirkan oksigen melalui nasal kanul kepunggung tangan perawat

 6. Pasang nasal kanul kelubang hidung pasien dengan tepat 

7. Tanyakan pada pasien, apakah aliran oksigennya terasa atau tidak 

8. Atur pengikat nasal kanul dengan benar, jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kendor 

9. Pastikkan nasal kanul terpasang dengan aman

 10. Atur aliran oksigen sesuai dengan program

 11. Alat-alat dikembalikan di tempat semula

 12. Perawat mencuci tangan setelah melakukan tindakan 

13. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam 

G. Evaluasi 

1. Respon pasien 15 menit setelah dilakukan tindakan Dokumentasikan: 

a) Waktu pelaksanaan 

b) Respon pasien

My Hobby

 Nom-nom , Travelling 

Hobby is something to do which different with our work. The hobby make to refresh our body and our mind. The hobby make happy.

f you are also curious about my biodata, you can check here

travelling




i love sea



PROFILE

Hi! let me introduction my self <3 

my name is Galuh SekarSuci Wahyu Ningtyas, am the second child in my family and i have 3 other siblings. I was born in Semarang, January 19th 1998. Currently, i live in Jalan Sawi Number 50, Central Java

my educational background : 
TK Aisyiyah Bustanul Athfal 05 Semarang
SDN Sendangguwo 01 Semarang
SMP Muhammadiyah 03 Semarang
SMKN 8 Semarang

organization Experience
Dewan Mahasiswa of Dental Therapist Departemen (2018-2019)
dewan mahasiswa
My Hobby : click here



Praktik Kerja Lapangan

RSUD Dr. M. Ashari Kab. Pemalang

GAMBARAN UMUM LOKASI


  1. PROFIL RUMAH SAKIT

  1. Sejarah Rumah Sakit

RSUD Dr. M. Ashari berlokasi awal dijalan ketandan 12 Pemalang dengan nama RSU Pemalang, merupakan RSU kelas “D” dengan 76 tempat tidur sampai dengan tahun 1982. Tahun 1979 / 1980 Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang mendirikan Rumah Sakit baru di Jl. Gatot Subroto Bojongbata Pemalang di atas tanah seluas 4,7 Ha. yang sekarang menjadi lokasi RSUD Dr. M. Ashari  dengan sumber dana APBD II, APBD I, APBN dan Swadaya, pada tahun 1982 RSU mulai beroperasional.

Berdasarkan KEPMENKES RI Nomor : 233/Menkes/SK/V I/1983 tentang Penetapan  Tamabahan Beberapa Rumah Sakit Umum Pemerintahan Kelas B dan C maka pada tahun 1983 Badan RSUD Dr. M. Ashari Pemalang meningkat dari kelas “D” menjadi kelas “C”.


VISI

Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarat Pemalang dan sekitarnya


MISI

  1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu prima dan memuaskan.

  2. Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat.

  3. Memberikan kontribusi nyata untuk pendidikan dan latihan kesahatan yang terintegrasi dengan pelayanan dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan serta teknologi keahatan.


TUJUAN STRATEGIS

  1. Kemandirian finansial rumah sakit

  2. Kepuasan pelanggan

  3. Proses pelayanan yang prima SDM berkomitmen tinggi dan kompeten


NILAI-NILAI DASAR

  1. Kepuasan 

  2. Kepedulian

  3. Kerendahan Hati

  4. Keterbukaan

  5. Kejujuran

  6. Kerja Keras

  7. Keprofesionalan


FILOSOFI

“ MERUMUSKAN KEBIJAKAN TEKNIS DI BIDANG PELAYANAN KESEHATAN PERUMAHSAKITAN “


MOTTO

“ RAMAH, CEPAT, TEPAT dan  IKHLAS “


  1. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

Sebelum melakukan kegiatan di Poli Gigi diadakan apel pusat rutin setiap hari mulai pukul 07.30 sampai 08.00 di lapangan apel rumah sakit.

  1. Di Poli Gigi dan Mulut

  1. Melakukan Pengendalian Infeksi Silang

Pengendalian infeksi silang dilakukan untuk memutus mata rantai penularan penyakit atau bakteri masuk (nasokomial) dari maupun ke pasien yang dapat berhubungan dengan petugas dan lingkungan.

Salah satu tindakan atau upaya dalam memutus mata rantai infeksi tersebut dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan tangan karena tangan merupakan media transmisi penyebaran bakteri dengan 5 moment hand hygiene berupa enam langkah yang baik dan benar.

5 moment hand hygiene tersebut adalah sebelum kontak pasien, sebelum tindakan aseptic, setelah kontak cairan tubuh pasien, setelah kontak pasien, setelah kontak lingkungan pasien. 

Kemudian enam langkah cuci tangan yang dilakukan menggunakan handscrub atau handwash  adalah mulai dari telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, gerakan mengunci, gerakan memutar ibu jari, gerakan menjumput. Selain melakukan 5 moment hand hygiene, mencegah infeksi silang dengan mengunakan APD (Alat Pelindung Diri) baik dari petugas kesehatan maupun pasien.

Untuk pencegahan infeksi silang juga dilakukan pada perangkat yang menempel pada dental unit. Maka akan dilakukan alcohol swap pada contra angel/handpiece, pada spittoon bowl di sikat dan dibersihkan.

Penggunaan alat-alat kedokteran gigi dilakukan untuk satu pasien, setelah berganti pasien maka alat yang digunakan diganti dengan alat baru yang masih steril. Alat yang digunakan setelah tindakan, disikat dan dibilas dengan air bersih yang mengalir. Kemudian dilakukannya proses steril yang dilakukan dengan merendam alat menggunakan sterilisasi boiling dengan waktu kurang lebih selama 15-30 menit. Setelah selesai sterilisasi lalu dikeringkan dengan lap handuk. 

Kemudian untuk manajemen limbah dari menghindari infeksi silang dilakukan pembagian limbah berdasarkan limbah padat, limbah cair, dan limbah benda padat. Untuk limbah padat infeksius dimasukkan pada kantung kuning, sedangkan limbah padat non infeksius dimasukkan pada kantung hitam, untuk limbah benda tajam dimasukkan box kuning/safety box.


  1. Melakukan Resepsionis

  1. Menyalakan komputer

  2. Menyiapkan peralatan (bolpoin, cap tanggal dan nama dokter, surat rujukan, nota resep, nota pembayaran, kartu status, rekam medik)

  3. Memanggil pasien

  4. Melengkapi identitas pasien di kartu status pada rekam medik pasien

  5. Melengkapi register setelah selesai tindakan pada pasien

  6. Mencatat data pasien, diagnosa penyakit dan tindakan pada pasien di buku register

  7. Menginput data pasien pada SIMRS di komputer

  8. Merapikan kembali peralatan

  9. Mematikan komputer


  1. Melakukan Asistensi Di Poli Gigi

  1. Melakukan persiapan ruangan sebelum digunakan perawatan

  2. Membersihkan dental chair dan ruangan poli gigi

  3. Menyalakan kompresor dan dental chair

  4. Menyiapkan alkohol dan antiseptik

  5. Merapikan alat yang sudah steril di almari alat

  6. Melakukan pembuatan bahan yang akan digunakan untuk perawatan seperti :

  1.  Tampon

  2.  Cotton Pellet

  1. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk tindakan di atas table instrumen

  2. Melakukan asistensi :

  1. Konservasi ( tambalan tetap dan tambalan sementara )

  • Asistensi untuk tindakan penumpatan bahan sementara

  • Alat

  1. OD set

  2. Handpiece dan bur

  3. Plastis Filling Instrument

  4. File

  5. Mixing Slab

  6. Cement Spatle

  7. Gutta Cutter / Gunting

  8. Three Way Syringe

  9. Pin

  10. Gelas Kumur

  • Bahan

  1. Dressing (CHKm atau TKF atau Eugenol)

  2. Caviton

  3. Arsen

  4. Hydcal

  5. Siller

  6. Gutta Perca

  7. Paper Point

  8. NaOCl

  9. Alkohol

  10. Aquadest

  11. Cotton Pellet

  12. Cotton Roll

  • Asistensi untuk tindakan penumpatan bahan tetap (Resin Composit)

  • Alat

  1. OD set

  2. Handpiece dan bur

  3. Plastis Filling Instrument

  4. Matrix

  5. Three Way Syringe

  6. Gelas Kumur

  • Bahan

  1. NaOCl

  2. Alkohol

  3. Aquadest

  4. Cotton Pellet

  5. Cotton Roll

  6. Composit

  7. Bonding

  8. Light Curing

  9. Three Way Syringe

  • Asistensi untuk tindakan penumpatan bahan tetap (Glass Ionomer)

  • Alat

  1. OD set

  2. Handpiece dan bur

  3. Plastis Filling Instrument

  4. Agate Spate

  5. Three Way Syringe

  6. Gelas Kumur

  • Bahan

  1. NaOCl

  2. Alkohol

  3. Aquadest

  4. Cotton Pellet

  5. Cotton Roll

  6. Glass Ionomer

  7. Paper Pad


  1. Eksodontia ( gigi anak dan gigi dewasa )

  • Asistensi untuk tindakan pencabutan

  • Alat

  1. OD set

  2. Bein

  3. Tang

  4. Citoject

  5. Cryer

  6. Gelas Kumur

  • Bahan

  1. Ampul / Carpul

  2. Spuit

  3. Iodine Povidone

  4. Tampon

  5. Kapas

  1. Scalling

  • Asistensi untuk tindakan Scaling ( Pembersihan Karang Gigi)

  • Alat

  1. OD set

  2. Scaler Electric

  3. Gelas Kumur

  • Bahan

  1. Aquadest

  2. Iodine Povidone

  3. Cotton Pellet


  1. Memberikan komunikasi terapeutik

  1. Tindakan konservasi

  1. Fase Pra Interaksi

  1. Evaluasi diri

  1. Perawat gigi mempunyai pengetahuan tentang pengetahuan tentang penumpatan gigi.

  2. Perawat gigi mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.

  3. Memikirkan cara menghadapi pasien.

  1. Menentukan tahapan hubungan

  1. Perawat gigi menentukan tujuan untuk dilakukan perawatan penumpatan gigi.

  2. Perawat gigi merencanakan tindakan yang akan dilakukan (mempersiapkan alat dan bahan penumpatan gigi).

  3. Menentukan teknik observasi.

  4. Mempersiapkan langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan.

  1. Fase Orientasi

  1. Mengucapkan salam

  2. Memperkenalkan diri

  3. Mencari tahu alasan pasien datang

  4. Menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan keperawatan

  1. Fase Kerja

  1. Perawat sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk dilakukannya.

  2. Memberi tahu pasien bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai dengan menanyakan kepastian pasien.

  3. Melakukan oral diagnosa

  4. Mejelaskan oral diagnosa pada pasien

  1. Fase Terminasi

  1. Perawat memberikan instruksi bahwa tindakan telah selesai dilakukan.

  • Pada tindakan dengan bahan tumpatan sementara pasien dianjurkan untuk tidak mengunyah selama 1 jam, disarankan menggunakan gigi sisi sebelah lain yang tidak ditambal jika ingin mengunyah, mengurangi makan makanan yang manis dan melekat dan rajin menggosok gigi dengan waktu dan cara yang baik dan benar.

  • Pada tindakan dengan bahan tumpatan tetap pada gigi posterior tumpatan bisa digunakan langsung untuk mengunyah dan pada gigi anterior pasien dianjurkan tidak menggigit benda-benda keras, rajin menggosok gigi dengan waktu dan cara yang baik dan benar.

  1. Perawat mempersilahkan pasien untuk meninggalkan ruangan.


  1. Tindakan eksodontia

  1. Fase Pra Interaksi

  1. Evaluasi diri

  1. Perawat gigi mempunyai pengetahuan tentang pengetahuan tentang pencabutan gigi.

  2. Perawat gigi mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.

  3. Memikirkan cara menghadapi pasien.


  1. Menentukan tahapan hubungan

  1. Perawat gigi menentukan tujuan untuk dilakukan pencabutan gigi.

  2. Perawat gigi merencanakan tindakan yang akan dilakukan (mempersiapkan alat dan bahan pencabutan gigi).

  3. Menentukan teknik observasi

  4. Mempersiapkan langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan.

  1. Fase Orientasi

  1. Mengucapkan salam

  2. Memperkenalkan diri

  3. Mencari tahu alasan pasien datang

  4. Menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan keperawatan

  1. Fase Kerja

  1. Perawat sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk dilakukannya.

  2. Memberi tahu pasien bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai dengan menanyakan kepastian pasien.

  3. Melakukan oral diagnosa

  4. Mejelaskan oral diagnosa pada pasien

  1. Fase Terminasi

  1. Perawat memberikan instruksi bahwa tindakan telah selesai dilakukan. Pasien diharapkan menggigit tampon selama 30 menit - 1 jam setelah itu boleh dilepas, kemudian seharian jangan digunakan untuk berkumur dan meludah, jangan meminum yang panas-panas, disarankan meminum yang dingin seperti es. Jangan memegang bekas luka dengan tangan maupun lidah.

  2. Perawat mempersilahkan pasien untuk meninggalkan ruangan.


  1. Tindakan Scaling

  1. Fase Pra Interaksi

  1. Evaluasi diri

  1. Perawat gigi mempunyai pengetahuan tentang scalling.

  2. Perawat gigi mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.

  3. Memikirkan cara menghadapi pasien.

  1. Menentukan tahapan hubungan

  1. Perawat gigi menentukan tujuan untuk dilakukan tindakan scalling.

  2. Perawat gigi merencanakan tindakan yang akan dilakukan (mempersiapkan alat dan bahan scalling).

  3. Menentukan teknik observasi

  4. Mempersiapkan langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan.

  1. Fase Orientasi

  1. Mengucapkan salam

  2. Memperkenalkan diri

  3. Mencari tahu alasan pasien datang

  4. Menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan keperawatan

  1. Fase Kerja

  1. Perawat sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk dilakukannya perawatan.

  2. Memberi tahu pasien bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai dengan menanyakan kepastian pasien.

  3. Melakukan oral diagnosa

  4. Mejelaskan oral diagnosa pada pasien

  1. Fase Terminasi

  1. Perawat memberikan instruksi bahwa tindakan telah selesai dilakukan. Pasien disarankan untuk mengunyah menggunakan kedua sisi, membiasakan menggosok gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur dengan teknik menggosok gigi yang baik dan benar, mengoonsumsi makanan yang berserat dan rutin periksa ke dokter gigi 6 bulan sekali

  2. Perawat mempersilahkan pasien untuk meninggalkan ruangan.


  1. Membereskan peralatan setelah selesai digunakan

  2. Melakukan pencucian alat dan desinfeksi alat

  3. Melakukan sterilisasi alat dengan boiling

  4. Mematikan kompresor

  5. Membereskan dental chair dan alat-alat

  6. Membereskan ruangan


  1. Melihat Asistensi Di Poli Bedah Mulut

  1. Menyalakan kompresor dan dental chair

  2. Melakukan persiapan ruangan sebelum digunakan perawatan

  3. Membersihkan dental chair dan ruangan

  4. Menyiapkan alkohol dan anti septik

  5. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan untuk tindakan di atas table instrumen

  6. Melihat asistensi tindakan operasi bedah mulut ( Asistensi Pada Kasus Impaksi Gigi Molar 3, Abses dan Multiple Gangrene )

  7. Membereskan peralatan setelah selesai digunakan

  8. Melakukan pencucian alat dan desinfeksi alat

  9. Melakukan sterilisasi dengan boiling

  10. Mematikan kompresor

  11. Membereskan dental chair dan alat-alat

  12. Membereskan ruangan

  1. BAGIAN CSSD ( Central Sterile Supply Departement )

Di CSSD kami membantu melakukan proses sterilisasi alat selama 2 (dua) hari. Langkah-langkah sterilisasi alat yaitu :

  1. Pre-Cleaning (Dekontaminasi)

Pre-Cleaning adalah proses yang membuat benda mati lebih aman untuk ditangani oleh petugas sebelum dibersihkan, mengurangi jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi dan mengaktivasi virus. 

  1. Cleaning

Cleaning adalah proses secara fisik membuang semua kotoran dan sejumlah mikroorganisme dari alat kesehatan dengan cara mencuci dengan air mengalir untuk mengurangi risiko bagi petugas.

  1. Pengemasan

Pengemasan adalah kegiatan membungkus alat kesehatan yang sudah bersih dan kering untuk dilakukan proses sterilisasi.

  1. Labeling/Penandaan

Penandaan adalah kegiatan pemberian label/etiket atau catatan yang dilakukan terhadap masing-masing kemasan dari instrumen yang akan melalui proses sterilisasi

  1. Sterilisasi

Sterilisasi adalah proses menghilangkan / memusnahkan semua bentuk mikroorganisme pada instrument atau alat kesehatan termasuk endospora yang dapat dilakukan secara fisika atau kimia menggunakan alat sterilisator.

Alat sterilisator yang digunakan di CSSD RSUD Dr. M Ashari ini adalah sterilisator dengan suhu tinggi dan sterilisator dengan suhu rendah.

  1. Penyimpanan 

Penyimpanan instrumen steril dan bahan medis ditempatkan dan diatur sesuai persyaratan

  1. Pendistribusian

Pendistribusian barang steril adalah kegiatan menyerahkan instrumen dan bahan steril kepada petugas kesehatan yang lain sesuai aturan yang berlaku.

presentasi di ruang diklat


penyuluhan kesehatan gigi di ruang tunggu


Artikel Wacana Kesehatan Gigi

 PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT  Program ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi ma...